DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA


SALINAN
LAMPIRAN

KEPUTUSAN
KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

NOMOR 009/H/KR/2022

 

TENTANG

 

DIMENSI,
ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA

 

 

 

A.
Pendahuluan

 

Profil pelajar
Pancasila merupakan
bentuk penerjemahan tujuan pendidikan
nasional. Profil pelajar Pancasila
berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi
acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Profil
pelajar Pancasila
harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku
kepentingan karena perannya yang penting.
Profil ini perlu sederhana dan mudah
diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, profil pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi,
yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, 2) mandiri,

3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis,
dan 6)

 

kreatif.

 

 

 

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila
perlu dilihat  secara utuh sebagai
satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter,
dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan
anak usia dini. Selain itu, untuk
membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar
Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan
perkembangannya sesuai dengan tahap
perkembangan psikologis dan kognitif
anak dan remaja usia sekolah.
Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa
elemen dan sebagian elemen dijelaskan
lebih konkrit menjadi subelemen.
Berikut uraian terkait profil pelajar
Pancasila.



B.
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

 

 

 

1.
Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak

 

Mulia

 

Pelajar
Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami
ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama;
(b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak
bernegara.

a. Akhlak beragama

 

Pelajar Pancasila
mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati
bahwa inti dari sifat-sifatNya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan
sebagai pemimpin di muka bumi
yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam,
serta menjalankan perintah dan  menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari. Penghayatan
atas sifat-sifat
Tuhan ini juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat.
Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti
acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol, kesakralan,
struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting
dalam agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.

b. Akhlak pribadi

 

Akhlak
yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan
bersamaan dengan menjaga orang lain dan
merawat lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri
sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa yang
dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap  jujur, 
adil,  rendah  hati, 
bersikap serta berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi
yang lebih baik setiap harinya.
Sebagai wujud



merawat
dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa
menjaga kesehatan fisik, mental,
dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing
masing. Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaannya
serta nilai-nilai kemanusiaan.

c.  Akhlak kepada manusia

 

Sebagai
anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua manusia setara di hadapan
Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya
tercermin dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi
luhurnya pada sesama manusia. Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas
perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan
orang lain. Pelajar
Pancasila mengidentifikasi
persamaan dan menjadikannya sebagai
pemersatu ketika
ada perdebatan atau konflik.
Ia juga mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya, menghargainya, dan menganalisisnya
secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri. Pelajar
Pancasila adalah pelajar
yang moderat dalam beragama. Ia menghindari pemahaman keagamaan dan kepercayaan
yang eksklusif dan ekstrim, sehingga
ia menolak prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik
karena perbedaan ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila
bersusila, bertoleransi dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia
menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masingmasing,
tidak memberikan label negatif pada
penganut agama dan kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak memaksakan agama dan
kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila juga senantiasa berempati, peduli, murah hati dan welas asih kepada orang
lain, terutama mereka yang lemah atau
tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan
solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa mengapresiasi
kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan itu.



d.
Akhlak kepada alam

 

Sebagai
bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak mulianya
dalam tanggung jawab, rasa sayang,
dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar.
Pelajar Pancasila menyadari
bahwa dirinya adalah salah satu di antara bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga
menyadari bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai ciptaan
Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga
agar alam tetap layak
dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak
merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran
untuk menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam. Pelajar Pancasila
juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi
dasar  untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup
peduli lingkungan, sehingga ia secara
aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

e.  Akhlak bernegara

 

Pelajar
Pancasila memahami serta menunaikan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta
menyadari perannya
sebagai warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan, persatuan,
kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya
mendorong Pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu
sesama, untuk bergotong-royong.
Ia juga mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap sesama. Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud
cinta yang dimilikinya untuk negara.

Adapun alur dari perkembangan dimensi
beriman, bertakwa kepada tuhan
yang maha esa, dan berakhlak mulia
sebagai berikut.



 

 

 

 

Tabel 1. Alur Perkembangan
Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

 

Subelemen

Di
A
khir Fase

PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas

1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas

IIIIV, usia 810 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas

V-VI, usia 1012 tahun)

Di
A
khir Fase D (Kelas VII


IX, usia 1315 tahun)

Di Akhir Fase E
(Kelas X

XII,
u
sia 1618 tahun)

 

Elemen akhlak beragama

Mengenal dan Mencintai Tuhan
Yang Maha Esa

Mengenal adanya Tuhan
Yang Maha Esa melalui sifat
sifatNya

Mengenal sifat-sifat utama Tuhan Yang Maha Esa bahwa Dia adalah Sang Pencipta yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang
dan mengenali kebaikan dirinya
sebagai cerminan sifat Tuhan

Memahami sifatsifat Tuhan
utama lainnya
dan mengaitkan sifat– sifat tersebut dengan
konsep dirinya dan
ciptaanNya

Memahami berbagai kualitas atau sifat-sifat Tuhan
Yang Maha Esa yang diutarakan dalam
kitab suci agama masingmasing dan menghubungkan kualitas-kualitas positif
Tuhan dengan sikap
pribadinya, serta
meyakini firman Tuhan sebagai kebenaran.

Memahami kehadiran
Tuhan dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan pemahamannya tentang
kualitas atau sifat-sifat
Tuhan dengan konsep
peran manusia di bumi sebagai makhluk Tuhan
yang bertanggung jawab.

Menerapkan pemahamannya tentang kualitas atau sifat-sifat Tuhan
dalam ritual
ibadahnya baik ibadah yang
bersifat personal
maupun sosial.

Pemahaman Agama/ Kepercayaan

Mengenal simbol– simbol dan
ekspresi keagamaan yang
konkret

Mengenal unsur
unsur utama agama/kepercayaan (ajaran, ritual keagamaan, kitab suci, dan orang suci/
utusan Tuhan
YME).

Mengenal unsurunsur
utama
agama/kepercayaan
(simbol-simbol keagamaan dan

sejarah agama/

kepercayaan)

Memahami unsurunsur utama agama/kepercayaan, dan mengenali peran agama/kepercayaan
dalam kehidupan serta
memahami ajaran moral agama.

Memahami makna dan fungsi, unsurunsur
utama agama

/kepercayaan
dalam konteks Indonesia, membaca kitab suci, serta memahami ajaran
agama/ kepercayaan

terkait hubungan sesama
manusia dan alam semesta.

Memahami struktur organisasi, unsurunsur utama agama

/kepercayaan
dalam konteks Indonesia, memahami kontribusi agama/kepercayaan terhadap peradaban dunia.

 

 

5-



 

 

Pelaksanaan

Ritual Ibadah

Mulai
mencontoh kebiasaan
pelaksanaan ibadah sesuai agama/
kepercayaannya

Terbiasa
melaksanakan ibadah sesuai ajaran
agama/ kepercayaannya

Terbiasa
melaksanakan ibadah
wajib sesuai tuntunan agama/ kepercayaannya

Melaksanakan ibadah
secara rutin sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan, berdoa mandiri,
merayakan, dan memahami makna hari– hari besar

Melaksanakan ibadah
secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan
agama/kepercayaan,
serta berpartisipasi pada
perayaan hari-hari besar

Melaksanakan ibadah
secara rutin dan mandiri serta menyadari arti
penting ibadah tersebut dan berpartisipasi aktif pada kegiatan
keagamaan atau kepercayaan

 

Elemen Akhlak Pribadi

Integritas

Mulai membiasakan bersikap jujur dan berani menyampaikan kebenaran atau fakta

Membiasakan bersikap jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
dan berani menyampaikan kebenaran atau fakta

Membiasakan melakukan refleksi tentang pentingnya
bersikap jujur dan
berani menyampaikan kebenaran atau fakta

Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran atau fakta
serta memahami
konsekuensikonsekuensinya untuk diri sendiri

Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran atau fakta
serta memahami
konsekuensikonsekuensinya untuk

diri sendiri dan orang
lain

Menyadari bahwa aturan
agama dan sosial merupakan aturan yang
baik dan menjadi bagian
dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual

Merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual

Membiasakan diri
untuk membersihkan, merawat tubuh, serta menjaga kesehatan dan keselamatan/kea
manan diri dalam
semua aktivitas kesehariannya

Memiliki rutinitas sederhana yang diatur
secara mandiri dan
dijalankan sehari-hari
serta menjaga kesehatan dan keselamatan/keaman
an diri dalam semua
aktivitas kesehariannya.

Mulai
membiasakan diri untuk disiplin, rapi, membersihkan dan merawat tubuh, menjaga tingkah laku
dan perkataan dalam semua aktivitas kesehariannya

Memperhatikan kesehatan jasmani,
mental, dan rohani dengan melakukan
aktivitas fisik, sosial,
dan ibadah.

Mengidentifikasi pentingnya menjaga
keseimbangan
kesehatan jasmani, mental, dan rohani serta berupaya menyeimbangkan aktivitas fisik, sosial dan ibadah.

Melakukan aktivitas
fisik, sosial,
dan ibadah
secara seimbang.

 

 

6-



 

 

 

Elemen akhlak kepada manusia

Mengutamaka
n persamaan dengan orang
lain dan menghargai perbedaan

Mengenali hal-hal yang sama dan
berbeda yang
dimiliki diri dan temannya dalam
berbagai hal. Membiasakan
mendengarkan

pendapat temannya, baik itu sama
ataupun berbeda dengan pendapatnya
dan mengekspresikannya secara wajar.

Mengenali hal-hal yang sama dan
berbeda yang
dimiliki diri dan temannya dalam
berbagai hal, serta memberikan
respons secara positif.

Terbiasa
mengidentifikasi hal-hal
yang sama dan berbeda yang
dimiliki diri dan temannya dalam
berbagai hal serta
memberikan respons
secara positif.

Mengidentifikasi kesamaan dengan orang lain sebagai
perekat hubungan sosial dan
mewujudkannya dalam
aktivitas kelompok. Mulai mengenal berbagai
kemungkinan interpretasi dan cara
pandang yang berbeda
ketika dihadapkan
dengan dilema.

Mengenal perspektif dan
emosi/perasaan dari sudut pandang orang atau kelompok lain
yang tidak pernah dijumpai
atau dikenalnya.
Mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan
sebagai alat pemersatu
dalam keadaan konflik
atau perdebatan.

Mengidentifikasi hal
yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan dengan
mengutamakan kemanusiaan.

Berempati
kepada orang lain

Mengenali emosi, minat, dan kebutuhan orangorang terdekat dan
membiasakan meresponsnya secara positif.

Mengidentifikasi emosi, minat, dan kebutuhan orangorang terdekat

dan
meresponsnya secara positif.

Terbiasa memberikan
apresiasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat

Mulai
memandang sesuatu dari perspektif orang lain
serta mengidentifikasi
kebaikan dan kelebihan orang sekitarnya.

Memahami perasaan dan
sudut pandang orang dan/atau kelompok lain
yang tidak pernah dikenalnya.

Memahami dan
menghargai perasaan
dan sudut pandang orang dan/atau kelompok lain.

 

Elemen akhlak kepada alam

Memahami
Keterhu-bungan
Ekosistem Bumi

Mengenal berbagai
ciptaan Tuhan

Mengidentifikasi berbagai
ciptaan Tuhan

Memahami keterhubungan antara satu ciptaan

dengan ciptaan Tuhan
yang lainnya

Memahami konsep harmoni dan
mengidentifikasi adanya
saling kebergantungan
antara berbagai ciptaan Tuhan

Memahami konsep sebab– akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan
dan mengidentifikasi berbagai
sebab yang mempunyai

Mengidentifikasi masalah lingkungan
hidup di tempat ia tinggal dan melakukan

langkah-langkah konkret

7-



 

 

 

 

 

 

 

dampak baik atau buruk,
langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta.

yang bisa dilakukan untuk menghindari
kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem
yang ada di lingkungannya.

Menjaga Lingkungan Ala m
Sekitar

Membiasakan bersyukur atas
karunia
lingkungan alam
sekitar dengan
menjaga kebersihan dan
merawat lingkungan alam sekitarnya.

Membiasakan bersyukur atas
lingkungan alam
sekitar dan
berlatih untuk menjaganya

Terbiasa memahami tindakantindakan yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta
membiasakan diri untuk berperilaku ramah
lingkungan

Mewujudkan rasa
syukur dengan terbiasa berperilaku ramah
lingkungan dan memahami akibat
perbuatan tidak ramah
lingkungan dalam lingkup kecil maupun besar.

Mewujudkan rasa syukur
dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam
sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai
menerapkan solusi
tersebut.

Mewujudkan rasa
syukur dengan
membangun kesadaran peduli lingkungan alam
dengan menciptakan dan
mengimplementasikan solusi dari
permasalahan
lingkungan yang ada.

 

Elemen akhlak bernegara

Melaksanakan Hak dan
Kewajiban sebagai Warga
Negara Indonesia

Mengenali hak dan
tanggungjawabnya
di
rumah dan sekolah,
serta kaitannya dengan
keimanan kepada
Tuhan YME.

Mengidentifikasi hak
dan tanggung jawabnya di rumah, sekolah,
dan lingkungan sekitar
serta kaitannya dengan keimanan
kepada Tuhan YME.

Mengidentifikasi hak dan tanggung jawab
orangorang di
sekitarnya serta kaitannya dengan
keimanan kepada
Tuhan YME.

Mengidentifikasi dan memahami peran, hak,
dan kewajiban dasar
sebagai warga negara serta kaitannya dengan keimanan kepada
Tuhan YME dan secara
sadar mempraktikkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Menganalisis peran, hak,
dan kewajiban sebagai
warga negara, memahami
perlunya mengutamakan kepentingan umum di
atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari
keimanannya kepada Tuhan
YME.

Menggunakan hak dan
melaksanakan kewajiban kewarganegaraan dan terbiasa
mendahulukan
kepentingan umum di

atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari
keimanannya kepada Tuhan
YME.

 

 

 

 

8-



2.
Dimensi Berkebhinekaan Global

 

Pelajar
Indonesia mempertahankan budaya luhur,
lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi
dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa. Elemen kunci dari
berkebinekaan global meliputi mengenal
dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan
refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

a. Mengenal dan menghargai budaya

 

Pelajar
Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara komunikasi, dan budayanya, serta
mendeskripsikan pembentukan identitas
dirinya dan kelompok, juga menganalisis
bagaimana menjadi anggota kelompok
sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.

b. Komunikasi dan interaksi antar budaya

 

Pelajar
Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari dirinya secara setara dengan memperhatikan, memahami,
menerima keberadaan, dan menghargai keunikan setiap budaya sebagai sebuah
kekayaan perspektif sehingga terbangun
kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.

c.  Refleksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

 

Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebinekaannya agar
terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, termasuk
perundungan, intoleransi dan
kekerasan, dengan mempelajari keragaman
budaya dan mendapatkan
pengalaman dalam kebinekaan. Hal ini membuatnya
menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta
kehidupan yang setara dan harmonis antarsesama.

d. Berkeadilan Sosial

 

Pelajar  Pancasila 
peduli  dan 
aktif  berpartisipasi dalam  mewujudkan
keadilan sosial di tingkat lokal,
regional, nasional, danglobal. Ia percaya
akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk
menguatkan demokrasi, untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi
pada pembangunan yang berkelanjutan.



Adapun alur perkembangan dari dimensi
berkebinekaan globasl sebagai berikut.



 

Tabel 2. Alur Perkembangan
Dimensi Berkebinekaan Global

 

Subelemen

Di
A
khir Fase

PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas 1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas

IIIIV, usia 810 tahun)

Di
A
khir Fase C (Kelas V-VI, Usia 1012 tahun)

Di
A
khir Fase D (Kelas VII IX,
u
sia 1315 tahun)

Di
A
khir Fase E
(Kelas X XII, Usia 1618 tahun)

Elemen mengenal dan menghargai budaya

Mendalami budaya dan identitas budaya

Mengenali identitas diri dan kebiasaan-
kebiasaan

budaya dalam keluarga

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan

ide-ide tentang
dirinya dan beberapa
kelompok di
lingkungan sekitarnya

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ide
ide tentang dirinya dan berbagai
kelompok di
lingkungan sekitarnya, serta cara orang lain berperilaku dan berkomunikasi
dengannya.

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan
keragaman budaya di sekitarnya; serta menjelaskan peran budaya dan bahasa
dalam membentuk
identitas dirinya.

memahami perubahan budaya seiring waktu
dan sesuai konteks, baik dalam skala lokal,
regional, dan nasional. Menjelaskan identitas diri yang terbentuk dari budaya bangsa.

Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok
lokal, regional, nasional, dan global terhadap

pembentukan identitas, termasuk identitas
dirinya. Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai
bagian dari budaya bangsa.

mengeksplorasi dan
membandingkan pengetahuan
budaya, kepercayaan,
serta praktiknya

Mengenal identitas orang
lain dan kebiasaan-
kebiasaannya

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan
praktik keseharian diri dan budayanya

Mengidentifikasi dan membandingkan praktik keseharian diri
dan budayanya

dengan orang lain
di tempat dan waktu/era
yang berbeda.

Mendeskripsikan dan
membandingkan pengetahuan,
kepercayaan, dan
praktik dari berbagai kelompok budaya.

Memahami dinamika
budaya yang mencakup
pemahaman, kepercayaan, dan
praktik keseharian dalam konteks personal dan sosial.

Menganalisis dinamika budaya yang

mencakup

pemahaman, kepercayaan,
dan praktik keseharian
dalam rentang waktu yang
panjang dan
konteks yang luas.

 

 

 

 

 

 

11-



 

 

Menumbuhkan rasa menghormati terhadap
keanekaragaman budaya

Membiasakan untuk
menghormati budaya-budaya
yang berbeda dari
dirinya.

Mendeskripsikan
pengalaman dan pemahaman hidup
bersamasama dalam
kemajemukan.

Memahami bahwa kemajemukan dapat memberikan
kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan
pemahaman yang baru.

Mengidentifikasi peluang
dan tantangan yang muncul dari keragaman budaya di
Indonesia.

Memahami pentingnya melestarikan dan merayakan tradisi
budaya untuk mengembangkan identitas pribadi,
sosial,
dan bangsa Indonesia serta mulai berupaya melestarikan
budaya dalam kehidupan sehari-hari.

mempromosikan pertukaran budaya
dan kolaborasi dalam
dunia yang saling terhubung serta
menunjukkannya
dalam perilaku.

Elemen komunikasi dan interaksi antar budaya

Berkomunikasi antar budaya

Menggunakan berbagai
macam cara
 yang
bermakna untuk mengungkapkan perasaan dan
pikiran.

Mengenali bahwa diri dan orang lain menggunakan kata, gambar, dan bahasa tubuh yang dapat memiliki makna yang
berbeda di

lingkungan sekitarnya

Mendeskripsikan
penggunaan kata, tulisan
dan bahasa tubuh yang
memiliki makna yang berbeda
di
lingkungan sekitarnya dan dalam

suatu budaya tertentu.

Memahami
persamaan dan
perbedaan cara komunikasi baik di dalam maupun antarkelompok budaya.

Mengeksplorasi
pengaruh budaya
terhadap penggunaan bahasa serta dapat
mengenali risiko dalam
berkomunikasi antar budaya.

Menganalisis hubungan antara bahasa, pikiran, dan konteks untuk
memahami dan meningkatkan
komunikasi antarbudaya yang
berbeda-beda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12-



 

 

Mempertimbangkan
dan menumbuhkan berbagai
perspektif

Menjalin interaksi sosial yang positif dalam
lingkungan keluarga dan
sekolah

Mengekspresikan
pandangannya terhadap topik yang umum dan
mendengarkan sudut pandang orang
lain yang berbeda dari
dirinya dalam lingkungan keluarga dan sekolah

Mengekspresikan
pandangannya terhadap topik yang
umum dan dapat
mengenal sudut
pandang orang
lain. Mendengarkan dan
memperkirakan sudut pandang orang
lain yang berbeda dari
dirinya pada situasi di
ranah sekolah, keluarga, dan
lingkungan sekitar.

Membandingkan beragam perspektif
untuk memahami
permasalahan sehari– hari. Memperkirakan
dan mendeskripsikan
situasi komunitas yang
berbeda dengan
dirinya ke dalam situasi dirinya dalam
konteks lokal dan regional.

Menjelaskan asumsi
asumsi yang mendasari perspektif tertentu.
Memperkirakan dan
mendeskripsikan
perasaan serta motivasi
komunitas yang

berbeda dengan
dirinya yang berada dalam
situasi yang sulit.

Menyajikan pandangan
yang seimbang mengenai permasalahan yang dapat menimbulkan pertentangan

pendapat.
Memosisikan orang lain dan budaya yang

berbeda darinya secara setara, serta bersedia
memberikan pertolongan ketika
orang lain berada dalam situasi sulit.

Elemen refleksi dan bertanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan

Refleksi terhadap pengalaman
kebinekaan.

Menunjukkan
kesadaran untuk
menerima teman yang
berbeda budaya dalam beberapa situasi.

Menyebutkan apa yang
telah dipelajari tentang orang lain dari interaksinya
dengan kemajemukan budaya di
lingkungan sekolah
dan rumah

Menyebutkan apa yang telah
dipelajari tentang orang
lain dari
interaksinya dengan kemajemukan

budaya di lingkungan sekitar.

Menjelaskan apa yang
telah dipelajari
dari interaksi dan
pengalaman dirinya
dalam lingkungan
yang beragam.

Merefleksikan secara
kritis gambaran
berbagai kelompok
budaya yang ditemui
dan cara meresponnya.

Merefleksikan secara
kritis dampak dari pengalaman hidup di lingkungan yang
beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan
serta tindakannya terhadap orang lain.

13-



 

 

Menghilangkan stereotip dan prasangka

Mengenali orang
orang di sekitarnya berdasarkan ciri
ciri atau atribut
tertentu

mengenali perbedaan tiap orang atau
kelompok dan
menyikapinya

sebagai kewajaran

Mengkonfirmasi dan mengklarifikasi
stereotip dan
prasangka yang dimilikinya tentang
orang atau kelompok
di
sekitarnya untuk
mendapatkan pemahaman yang
lebih baik

Mengkonfirmasi dan mengklarifikasi
stereotip dan
prasangka yang dimilikinya tentang
orang atau kelompok
di
sekitarnya untuk
mendapatkan pemahaman yang
lebih baik serta mengidentifikasi
pengaruhnya

terhadap individu dan
kelompok di
lingkungan sekitarnya

Mengkonfirmasi, mengklarifikasi dan menunjukkan sikap menolak stereotip serta prasangka tentang gambaran identitas kelompok dan suku bangsa.

Mengkritik dan

menolak stereotip serta
prasangka tentang gambaran identitas kelompok dan suku bangsa serta

berinisiatif mengajak orang lain untuk menolak stereotip dan
prasangka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14-



 

 

Menyelaraskan
perbedaan budaya

Mengetahui adanya budaya
yang berbeda di lingkungan sekitar.

Mengidentifikasi perbedaan budaya yang konkret di
lingkungan sekitar

Mengenali bahwa
perbedaan budaya
mempengaruhi pemahaman antarindividu.

Mencari titik temu
nilai budaya yang beragam untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

Mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang penghargaan terhadap keragaman
dan kesetaraan
budaya.

Mengetahui tantangan
dan keuntungan hidup dalam lingkungan
dengan budaya yang beragam,
serta memahami pentingnya
kerukunan antar budaya dalam
kehidupan bersama yang harmonis.

15-



 

 

Elemen Berkeadilan Sosial

Aktif
membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan
berkelanjutan

Menjalin pertemanan tanpa memandang perbedaan diri
dan temannya

Menjalin pertemanan tanpa memandang
perbedaan agama,
suku, ras, jenis
kelamin, dan perbedaan lainnya,
dan mengenal masalahmasalah sosial, ekonomi, dan lingkungan di lingkungan sekitarnya

Mengidentifikasi cara
berkontribusi terhadap
lingkungan sekolah,
rumah dan lingkungan sekitarnya yang inklusif, adil dan
berkelanjutan

Membandingkan beberapa tindakan

dan
praktik perbaikan lingkungan sekolah
yang inklusif, adil,

dan
berkelanjutan, dengan
mempertimbangkan dampaknya secara jangka panjang
terhadap manusia, alam, dan masyarakat

Mengidentifikasi masalah yang ada di
sekitarnya sebagai akibat dari pilihan yang
dilakukan oleh

manusia, serta dampak masalah tersebut terhadap sistem ekonomi, sosial dan
lingkungan, serta
mencari solusi yang memperhatikan

prinsipprinsip keadilan terhadap
manusia, alam dan masyarakat

Berinisiatif melakukan
suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah
untuk

mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang
ekologi dan demokrasi sambil menghindari kerugian jangka
panjang terhadap
manusia, alam ataupun masyarakat.

Berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan bersama

Mulai berpartisipasi menentukan beberapa pilihan
untuk keperluan bersama dalam
lingkungan kecil

Mengidentifikasi
pilihanpilihan
berdasarkan
kebutuhan dirinya dan orang lain
ketika membuat keputusan

Berpartisipasi menentukan beberapa
pilihan untuk keperluan bersama berdasarkan kriteria sederhana

Berpartisipasi dalam menentukan kriteria yang
disepakati bersama untuk
menentukan pilihan dan keputusan untuk kepentingan bersama

Berpartisipasi dalam menentukan kriteria dan metode yang disepakati bersama untuk menentukan
pilihan dan keputusan
untuk kepentingan bersama melalui proses
bertukar pikiran secara cermat dan terbuka
dengan panduan
pendidik

Berpartisipasi menentukan pilihan
dan keputusan untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran
secara cermat dan

terbuka secara mandiri

 

 

 

 

16-



 

 

Memahami peran individu dalam demokrasi

Mulai
mengenali keberadaan dan perannya dalam
lingkungan keluarga dan
sekolah

Mengidentifikasi peran, hak dan
kewajiban warga dalam masyarakat
demokratis

Memahami konsep
hak dan kewajiban,
serta implikasinya
terhadap perilakunya.

Memahami konsep
hak dan kewajiban,
serta implikasinya
terhadap perilakunya. Menggunakan konsep ini untuk

menjelaskan perilaku
diri dan orang
sekitarnya

Memahami konsep hak dan kewajiban serta
implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya. Mulai

aktif mengambil sikap
dan langkah untuk
melindungi hak orang/kelompok lain.

Memahami konsep hak dan kewajiban, serta
implikasinya terhadap ekspresi dan
perilakunya. Mulai
mencari solusi untuk
dilema terkait konsep hak dan kewajibannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17-



3.
Dimensi Bergotong Royong

 

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan lancar, mudah
dan ringan. Elemen-elemen
dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi

a. Kolaborasi

 

Pelajar
Pancasila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan untuk  bekerja 
bersama  dengan 
orang lain disertai
perasaan senang ketika berada
bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap
positif terhadap orang lain. Ia
terampil untuk bekerja sama dan melakukan koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan
keragaman latar belakang setiap
anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan
yang telah dirumuskan, dan
mengevaluasi tujuan selama proses bekerja sama. Ia juga memiliki kemampuan
komunikasi, yaitu kemampuan mendengar
dan menyimak pesan dan gagasan
orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif,
mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi,
dan memberikan umpan-balik secara kritis dan positif. Pelajar Pancasila juga menyadari bahwa ada
saling-ketergantungan yang positif
antar– orang. Melalui kesadaran ini, ia memberikan kontribusi optimal
untuk meraih tujuan bersama. Ia menyelesaikan
tugas yang diberikan kepadanya semaksimal mungkin dan
mengapresiasi upaya yang telah dilakukan anggota lain dalam
kelompoknya.

b. Kepedulian

 

Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak
proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial.
Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat
untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami
perspektif mereka, dan menumbuhkan
hubungan dengan orang dari beragam
budaya yang menjadi bagian penting
dari kebinekaan global. Ia
memiliki persepsi sosial yang baik sehingga ia memahami mengapa
orang lain bereaksi tertentu dan melakukan tindakan tertentu. Ia memahami
dan menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan situasi sosial yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan berbagai pihak dan pencapaian tujuan.



c.  Berbagi

 

Pelajar
Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan
bersama, serta mau dan mampu
menjalani kehidupan
bersama yang mengedepankan
penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Melalui
kemampuan berbagi,
ia mampu dan mau
memberi serta menerima hal yang
dianggap berharga kepada/dari
teman sebaya, orang-orang di
lingkungan sekitarnya, dan lingkungan
yang lebih luas. Ia mengupayakan
diri dan kelompoknya untuk memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang
yang membutuhkan baik di lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).

Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong adalah sebagai berikut.



 

Tabel 3. Alur Perkembangan
Dimensi Bergotong-Royong

 

Subelemen

Di
A
khir Fase

PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas

1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas

IIIIV, usia 810 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas

V-VI, Usia 1012 tahun)

Di
A
khir Fase D (Kelas VII


IX, usia 1315 tahun)

Di Akhir Fase E
(Kelas X

XII,
Usia 1618 tahun)

 

Elemen kolaborasi

Kerja sama

Terbiasa bekerja
bersama dalam melakukah kegiatan dengan kelompok
(melibatkan dua
atau lebih orang).

Menerima dan
melaksanakan tugas
serta peran yang diberikan kelompok
dalam sebuah kegiatan bersama.

Menampilkan tindakan
yang sesuai dengan harapan dan tujuan
kelompok.

Menunjukkan
ekspektasi (harapan) positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan

kelompok di lingkungan
sekitar (sekolah dan
rumah).

Menyelaraskan tindakan
sendiri dengan tindakan
orang lain untuk melaksanakan kegiatan
dan mencapai tujuan
kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama.

Membangun tim dan
mengelola kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

Komunikasi untuk
mencapai tujuan
bersama

Menyimak informasi
sederhana dan mengungkapkan nya dalam bahasa lisan

Memahami informasi sederhana dari orang
lain dan menyampaikan informasi sederhana
kepada orang
lain menggunakan kata
katanya sendiri.

Memahami informasi yang
disampaikan (ungkapan pikiran, perasaan, dan keprihatinan) orang
lain dan menyampaikan informasi secara akurat menggunakan berbagai
simbol dan
media

Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai
simbol dan
media secara efektif
kepada orang
lain

untuk mencapai tujuan
bersama

Memahami informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
keprihatinan yang
diungkapkan oleh orang
lain menggunakan
berbagai simbol dan

media secara efektif, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas
hubungan interpersonal guna mencapai tujuan bersama.

Aktif
menyimak untuk
memahami dan menganalisis informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang disampaikan oleh orang
lain dan kelompok menggunakan berbagai
simbol dan media secara
efektif, serta
menggunakan berbagai strategi komunikasi
untuk menyelesaikan
masalah guna mencapai

20-



 

 

 

 

 

 

 

 

berbagai
tujuan

bersama.

Salingketergantung
an positif

Mengenali dan menyampaikan kebutuhan
kebutuhan diri
sendiri dan
orang lain

Mengenali kebutuhan

kebutuhan diri sendiri

yang memerlukan
orang lain dalam pemenuhannya.

Menyadari bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan
perlunya saling membantu

Menyadari bahwa meskipun setiap orang
memiliki otonominya
masingmasing, setiap orang membutuhkan
orang lain dalam memenuhi kebutuhannya.

Mendemonstrasikan
kegiatan kelompok yang
menunjukkan bahwa
anggota kelompok dengan
kelebihan dan
kekurangannya masing
masing perlu dan dapat saling membantu
memenuhi kebutuhan.

Menyelaraskan

kapasitas kelompok agar para anggota kelompok
dapat saling membantu
satu sama lain memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual maupun kolektif.

Koordinasi

Sosial

Melaksanakan aktivitas bermain
sesuai dengan
kesepakatan bersama dan
saling mengingatkan
adanya kesepakatan tersebut.

Melaksanakan aktivitas kelompok sesuai dengan
kesepakatan bersama dengan bimbingan,
dan saling mengingatkan adanya
kesepakatan tersebut.

Menyadari bahwa dirinya memiliki peran yang
berbeda dengan
orang lain/temannya,
serta mengetahui konsekuensi perannya
terhadap ketercapaian tujuan.

Menyelaraskan
tindakannya sesuai dengan perannya dan
mempertimbangkan peran orang
lain untuk mencapai tujuan
bersama.

Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk mencapai
tujuan bersama.

Menyelaraskan dan
menjaga tindakan diri
dan anggota

kelompok agar sesuai antara satu dengan
lainnya serta menerima
konsekuensi tindakannya dalam
rangka mencapai tujuan bersama

 

21-



 

 

 

Elemen kepedulian

Tanggap terhadap lingkungan Sosial

Mulai
mengenali dan mengapresiasi orangorang di
rumah dan
sekolah, untuk merespon
kebutuhan di rumah dan sekolah.

Peka dan
mengapresiasi orangorang di lingkungan
sekitar, kemudian melakukan tindakan sederhana untuk mengungkapkannya.

Peka dan
mengapresiasi orangorang di lingkungan
sekitar, kemudian melakukan tindakan untuk menjaga
keselarasan dalam berelasi
dengan orang
lain.

Tanggap terhadap
lingkungan sosial

sesuai dengan tuntutan
peran sosialnya dan menjaga keselarasan
dalam berelasi dengan
orang lain.

Tanggap terhadap
lingkungan sosial sesuai
dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat.

Tanggap terhadap
lingkungan sosial sesuai
dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat untuk
menghasilkan keadaan yang
lebih baik.

Persepsi
sosial

Mengenali berbagai
reaksi orang lain di
lingkungan sekitar.

Mengenali berbagai
reaksi orang
lain di lingkungan sekitar dan penyebabnya.

Memahami berbagai alasan orang
lain menampilkan respon tertentu

Menerapkan pengetahuan mengenai
berbagai reaksi orang
lain dan penyebabnya
dalam konteks

keluarga, sekolah, serta pertemanan dengan
sebaya.

Menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu untuk
menentukan tindakan
yang tepat agar orang
lain menampilkan respon

yang diharapkan.

Melakukan tindakan yang
tepat agar orang
lain merespon sesuai dengan yang diharapkan
dalam rangka penyelesaian pekerjaan
dan pencapaian tujuan.

 

Elemen Berbagi

 

Mulai membiasakan untuk berbagi kepada orangorang di sekitar.

Memberi dan menerima hal yang
dianggap berharga dan penting
kepada/dari orang
orang di lingkungan
sekitar.

Memberi dan menerima hal yang
dianggap penting dan berharga kepada/dari
orangorang di
lingkungan sekitar baik yang dikenal

maupun tidak dikenal.

Memberi dan menerima
hal yang dianggap penting dan berharga kepada/dari orangorang di lingkungan
luas/masyarakat baik
yang dikenal maupun
tidak dikenal.

Mengupayakan memberi hal
yang dianggap penting dan berharga kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan di sekitar tempat tinggal

Mengupayakan memberi hal
yang dianggap penting dan berharga kepada orangorang

yang membutuhkan di
masyarakat yang
lebih luas (negara, dunia).

 

 

22-



4.
Dimensi Mandiri

 

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri,
yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri
dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.

a. Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

 

Pelajar Pancasila yang mandiri senantiasa melakukan refleksi
terhadap kondisi dirinya
dan situasi yang dihadapi mencakup
refleksi terhadap kondisi diri, baik kelebihan
maupun keterbatasan dirinya, serta situasi
dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan
membuat ia mengenali dan menyadari  kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan
yang terjadi. Kesadaran tersebut akan
membantunya untuk dapat menetapkan tujuan pengembangan diri yang sesuai dengan
kondisi diri dan situasi yang dihadapi, memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan
yang mungkin terjadi.

b. Regulasi diri

 

Pelajar Pancasila
yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan
perilaku dirinya untuk mencapai tujuan
belajar dan pengembangan dirinya baik
di bidang akademik maupun non akademik.  Ia  mampu  menetapkan  tujuan  pengembangan  dirinya serta merencanakan
strategi untuk mencapainya dengan didasari penilaian atas kemampuan dirinya
dan tuntutan situasi yang
dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat
dikendalikan olehnya sekaligus
menjaga perilaku dan semangat agar tetap
optimal untuk mencapai
tujuan pembelajarannya. Ia senantiasa
memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang dicapainya.
Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah menyerah dan
akan berusaha mencari strategi atau metode yang   lebih 
 sesuai 
 untuk 
 menunjang   keberhasilan   pencapaian

tujuannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

23-



 

 

 

 

Tabel 4. Alur Perkembangan Dimensi Mandiri

 

Subelemen

Di Akhir Fase

PAUD, anak

Di Akhir Fase A (Kelas

1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas

IIIIV, usia 810 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas

V-VI, Usia 1012 tahun)

Di
A
khir Fase D (Kelas VII


IX, usia 1315 tahun)

Di Akhir Fase E
(Kelas X

XII,
Usia 1618 tahun)

 

Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Mengenali kualitas dan
minat diri serta tantangan yang dihadapi

Mengenali kemampuan dan
minat/kesukaan diri serta
menerima keberadaaan dan keunikan diri sendiri

Mengidentifikasi dan menggambarkan
kemampuan, prestasi, dan ketertarikannya secara subjektif

Mengidentifikasi kemampuan, prestasi, dan ketertarikannya serta tantangan yang dihadapi berdasarkan
kejadiankejadian yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari.

Menggambarkan
pengaruh kualitas
dirinya terhadap pelaksanaan dan hasil belajar; serta mengidentifikasi
kemampuan yang
ingin dikembangkan dengan
mempertimbangkan tantangan
yang dihadapinya dan

umpan balik dari orang dewasa

Membuat penilaian yang realistis terhadap
kemampuan dan minat , serta prioritas
pengembangan diri
berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain
yang dilakukannya.

Mengidentifikasi kekuatan dan tantangantantangan

yang akan dihadapi pada
konteks pembelajaran,
sosial dan pekerjaan

yang akan dipilihnya di masa depan.

Mengembang kan refleksi
diri

Menceritakan pengalaman
belajarnya di rumah maupun di
sekolah.

Melakukan refleksi
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta prestasi dirinya.

Melakukan refleksi
untuk mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan,
dan prestasi dirinya, serta situasi yang dapat mendukung dan menghambat pembelajaran dan pengembangan dirinya

Melakukan refleksi
untuk mengidentifikasi
faktorfaktor di dalam
maupun di luar dirinya
yang dapat mendukung/mengham batnya dalam belajar
dan mengembangkan diri; serta
mengidentifikasi cara

Memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta memprediksi tantangan pribadi dan akademik yang akan muncul
berlandaskan pada
pengalamannya untuk
mempertimbangkan strategi belajar
yang sesuai.

Melakukan refleksi
terhadap umpan balik
dari teman, guru, dan orang dewasa lainnya,
serta informasi-informasi karir yang akan
dipilihnya untuk
menganalisis karakteristik dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam

 

24-



 

 

 

 

 

 

cara untuk mengatasi kekurangannya.

 

menunjang atau
menghambat karirnya di
masa depan.

 

Elemen Regulasi Diri

Regulasi emosi

Mengenali emosi- emosi yang dirasakan dan situasi yang menyebabkan-nya,
serta mulai
belajar mengeskpresikan
emosi secara wajar

Mengidentifikasi perbedaan emosi yang
dirasakannya dan situasi-situasi yang
menyebabkan-nya; serta mengekspresi
kan secara wajar

Mengetahui adanya pengaruh orang lain, situasi, dan peristiwa
yang terjadi terhadap emosi yang dirasakannya; serta berupaya untuk mengekspresikan emosi
secara tepat dengan mempertimbangkan
perasaan dan
kebutuhan orang
lain disekitarnya

Memahami perbedaan emosi yang
dirasakan dan dampaknya terhadap proses belajar dan interaksinya

dengan orang lain;
serta mencoba caracara

yang sesuai untuk
mengelola emosi agar
dapat menunjang aktivitas belajar
dan interaksinya dengan
orang lain.

Memahami dan
memprediksi konsekuensi dari emosi dan pengekspresiannya dan
menyusun langkah
langkah untuk mengelola emosinya dalam pelaksanaan belajar dan berinteraksi dengan

orang lain.

Mengendalikan dan
menyesuaikan emosi yang
dirasakannya
secara tepat ketika menghadapi situasi yang menantang dan

menekan pada konteks
belajar, relasi, dan pekerjaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25-



 

 

Penetapan tujuan belajar,
prestasi, dan

pengembanga n diri serta
rencana strategis untuk mencapainya

Menceritakan aktivitas yang
akan dilakukan untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan

Menetapkan target belajar dan
merencanakan waktu
dan tindakan belajar
yang akan dilakukannya.

Menjelaskan pentingnya
memiliki tujuan dan
berkomitmen dalam mencapainya serta
mengeksplorasi

langkah-langkah yang
sesuai untuk
mencapainya

Menilai faktorfaktor
(kekuatan dan kelemahan) yang ada pada dirinya dalam upaya mencapai tujuan
belajar, prestasi, dan pengembangan
dirinya serta mencoba berbagai strategi untuk mencapainya.

Merancang strategi yang sesuai untuk menunjang
pencapaian tujuan
belajar, prestasi, dan
pengembangan diri
dengan mempertimbangkan
kekuatan dan kelemahan

dirinya, serta situasi yang dihadapi.

Mengevaluasi efektivitas
strategi pembelajaran
digunakannya, serta
menetapkan tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan
diri secara spesifik dan
merancang strategi yang
sesuai untuk
menghadapi tantangan
tantangan yang akan
dihadapi pada konteks
pembelajaran, sosial dan
pekerjaan
yang akan dipilihnya di masa

depan.

Menunjukka
n inisiatif dan bekerja
secara mandiri

Mencoba mengerjakan berbagai
tugas sederhana dengan pengawasan dan
dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk
mengerjakan tugas
tugas rutin secara
mandiri dibawah
pengawasan dan
dukungan orang dewasa

Mempertimbangkan, memilih dan mengadopsi
berbagai strategi dan mengidentifikasi
sumber bantuan yang
diperlukan serta
berinisiatif
menjalankannya untuk
mendapatkan hasil

belajar yang diinginkan.

Memahami arti penting
bekerja secara mandiri
serta inisiatif untuk
melakukannya dalam
menunjang pembelajaran dan pengembangan dirinya

Mengkritisi efektivitas
dirinya dalam bekerja secara mandiri dengan
mengidentifikasi hal-hal
yang menunjang maupun
menghambat dalam
mencapai tujuan.

Menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
spesifik sesuai tujuan di masa depan.

Mengembang kan pengendalian

Mengatur diri agar
dapat
menyelesaikan

Melaksanakan kegiatan belajar
di kelas dan menyelesaikan tugas

Menjelaskan pentingnya
mengatur diri secara
mandiri dan mulai menjalankan kegiatan

Mengidentifikasi faktorfaktor yang dapat mempengaruhi
kemampuan dalam

Berkomitmen dan menjaga konsistensi pencapaian tujuan yang telah direncanakannya

Melakukan tindakan
tindakan secara konsisten guna mencapai tujuan karir

 

26-



 

 

dan
disiplin diri

kegiatannya hingga tuntas.

tugas dalam waktu yang
telah disepakati.

dan
tugas yang telah
sepakati secara mandiri

mengelola diri dalam
pelaksanaan aktivitas belajar dan
pengembangan dirinya.

untuk mencapai tujuan
belajar dan pengembangan diri yang
diharapkannya

dan
pengembangan dirinya di masa depan, serta berusaha mencari
dan melakukan
alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan
ketika menemui hambatan.

Percaya diri,
tangguh (resilient), dan adaptif

Berani mencoba, adaptif dalam situasi baru, dan
mencoba untuk
tidak mudah menyerah saat mendapatkan
tantangan

Berani mencoba dan adaptif menghadapi situasi baru serta
bertahan
mengerjakan tugas

tugas yang disepakati
hingga tuntas

Tetap bertahan mengerjakan tugas
ketika dihadapkan
dengan tantangan
dan berusaha
menyesuaikan strateginya ketika upaya sebelumnya tidak berhasil.

Menyusun, menyesuaikan, dan mengujicobakan berbagai
strategi dan cara kerjanya untuk membantu dirinya dalam penyelesaian tugas
yang menantang

Membuat rencana
baru dengan mengadaptasi,
dan memodifikasi strategi
yang sudah dibuat ketika
upaya sebelumnya tidak berhasil,
serta menjalankan kembali tugasnya
dengan keyakinan baru.

Menyesuaikan dan mulai
menjalankan rencana

dan
strategi pengembangan
dirinya dengan mempertimbangkan
minat dan tuntutan pada konteks belajar maupun pekerjaan
yang

akan dijalaninya di masa
depan, serta berusaha
untuk mengatasi tantangantantangan
yang ditemui.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

27-



5.
Dimensi Bernalar Kritis

 

Pelajar
yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi
dan menyimpulkannya. Elemen-elemen
dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis
dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.

a. Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan

 

Pelajar Pancasila memproses gagasan
dan informasi, baik dengan data kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang
besar, mengajukan pertanyaan yang relevan,
mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan
dan informasi yang diperoleh, serta mengolah informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi informasi
atau gagasan dari penyampainya.   Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar
Pancasila dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang relevan dan akurat.

b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.

 

Pelajar Pancasila
menggunakan nalarnya sesuai dengan
kaidah sains dan logika dalam
pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia mampu
menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat
membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen
dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan.

c.  Merefleksi
dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.

 

Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada
suatu simpulan. Ia menyadari proses
berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan
menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini membuatnya
menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses
refleksi, usaha memperbaiki strategi,
dan gigih dalam mengujicoba berbagai



alternatif
solusi.  Selain
itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.

Adapun alur perkembangan dimensi
bernalar kritis sebagai berikut.



 

Tabel 5. Alur Perkembangan Dimensi Bernalar
Kritis

 

Subelemen

Di Akhir Fase

PAUD, anak

Di
A
khir Fase A (Kelas

1-II, usia 6-8 tahun

Di Akhir Fase B (Kelas

IIIIV, usia 810 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas

V-VI, Usia 1012 tahun)

Di
A
khir Fase D (Kelas VII


IX, usia 1315 tahun)

Di
A
khir Fase E
(Kelas X – XII,
Usia 1618 tahun)

 

Elemen memperoleh
dan memproses informasi dan gagasan

Mengajukan pertanyaan

Bertanya untuk
memenuhi rasa ingin tahu
terhadap diri
dan lingkungannya.

Mengajukan pertanyaan untuk
menjawab keingintahuannya
dan untuk
mengidentifikasi
suatu permasalahan

mengenai dirinya dan
lingkungan sekitarnya.

Mengajukan pertanyaan untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan dan mengkonfirmasi
pemahaman terhadap
suatu permasalahan
mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Mengajukan pertanyaan untuk membandingkan berbagai
informasi dan untuk menambah pengetahuannya.

Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan
interpretasi informasi,
serta mencari tahu
penyebab dan konsekuensi dari informasi tersebut.

Mengajukan pertanyaan untuk menganalisis
secara kritis permasalahan yang
kompleks dan abstrak.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah
informasi dan gagasan

Mengidentifikasi danmengolah informasi dan gagasan sederhana.

Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan

Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan dan memilih informasi dan gagasan dari berbagai
sumber.

Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan, dan memilih informasi dari
berbagai sumber, serta memperjelas informasi dengan bimbingan
orang dewasa.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi
yang relevan serta memprioritaskan
beberapa gagasan tertentu.

Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan
dan informasi yang
kompleks dan abstrak dari berbagai sumber.
Memprioritaskan suatu
gagasan yang paling
relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

30-



 

 

 

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya

Elemen menganalisis dan
mengevaluasi penalaran dan
prosedurnya

Menyebutkan alasan dari pilihan atau keputusannya

Melakukan penalaran
konkret dan
memberikan alasan
dalam menyelesaikan
masalah dan mengambil keputusan

Menjelaskan alasan
yang relevan dalam
penyelesaian masalah
dan pengambilan keputusan

Menjelaskan alasan

yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan

Menalar dengan
berbagai argumen dalam
mengambil suatu
simpulan atau
keputusan.

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
yang digunakannya
dalam menemukan dan
mencari solusi serta mengambil keputusan.

 

Elemen refleksi pemikiran dan proses berpikir

Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

Menyampaikan apa yang dipikirkan
dengan singkat

Menyampaikan apa yang
sedang dipikirkan secara
terperinci

Menyampaikan apa yang
sedang dipikirkan
dan menjelaskan

alasan dari hal yang
dipikirkan

Memberikan alasan dari
hal yang dipikirkan,
serta menyadari
kemungkinan adanya bias pada pemikirannya
sendiri

Menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta
berusaha
mempertimbangkan perspektif yang berbeda.

Menjelaskan alasan
untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan
yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya
jika diperlukan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

31-



6.
Dimensi Kreatif

 

Pelajar
yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinal serta memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

a. Menghasilkan gagasan yang orisinal

 

Pelajar
yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal. Gagasan ini terbentuk
dari yang paling
sederhana seperti ekspresi
pikiran dan/atau perasaan sampai dengan
gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat kaitannya dengan
perasaan dan emosi, serta pengalaman
dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang hidupnya.
Pelajar yang kreatif memiliki
kemampuan berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi dan mempertanyakan
banyak hal, melihat sesuatu dengan
perspektif yang berbeda, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada,
mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi persoalan,
dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.

b. Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal

 

Pelajar
yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa representasi
kompleks, gambar, desain, penampilan,
luaran digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan
karya dan melakukan tindakan didorong oleh minat
dan kesukaannya pada suatu hal, emosi
yang ia rasakan, sampai dengan
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan
sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung
berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan.

c.
 Memiliki    keluwesan    berpikir    dalam    mencari    alternatif    solusi permasalahan

Pelajar yang kreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan pilihan
ketika dihadapkan pada beberapa alternatif
kemungkinan untuk memecahkan permasalahan.
Ia juga mampu mengidentifikasi, membandingkan gagasan-gagasan kreatifnya, serta
mencari solusi alternatif  saat  pendekatan
 yang
 diambilnya  tidak  berhasil.
 Pada



akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan
secara kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.

Adapun alur perkembangan dimensi
kreatif sebagai berikut.



 

 

 

 

Tabel 6. Alur Perkembangan Dimensi Kreatif

 

Subelemen

Di
A
khir Fase

PAUD

Di Akhir Fase A (Kelas

1-II, usia 6-8 tahun)

Di Akhir Fase B (Kelas

IIIIV, usia 810 tahun)

Di Akhir Fase C (Kelas

V-VI, Usia 1012 tahun)

Di
A
khir Fase D (Kelas VII


IX, usia 1315 tahun)

Di Akhir Fase E
(Kelas X – XII,
Usia 1618 tahun)

 

Elemen menghasilkan gagasan yang
orisinal

 

Menggabungkan
beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan sederhana yang
bermakna untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya.

Menggabungkan
beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang
bermakna untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.

Memunculkan gagasan imajinatif baru yang
bermakna dari
beberapa gagasan yang berbeda sebagai ekspresi pikiran

dan/atau perasaannya.

Mengembangkan gagasan yang ia miliki
untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya.

Menghubungkan gagasan yang
ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan
kombinasi gagasan baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.

Menghasilkan gagasan yang
beragam untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta
memikirkan segala
risikonya dengan mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan.

 

Elemen menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

 

Mengeksplorasi
dan mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan
sederhana serta
mengapresiasi karya dan

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang
dihasilkan

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam
bentuk karya dan/atau
tindakan serta
mengapresiasi karya

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam
bentuk karya dan/atau
tindakan serta
mengapresiasi dan
mengkritisi karya dan

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya

dan
mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain

Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya

dan
mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya

 

34-



 

 

 

tindakan yang
dihasilkan

 

dan
tindakan yang dihasilkan

tindakan yang
dihasilkan

 

dengan menggunakan berbagai
perspektif.

 

Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

 

Menentukan pilihan dari
beberapa alternatif
yang diberikan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk
menghadapi situasi
dan permasalahan.

Membandingkan gagasan-gagasan kreatif untuk
menghadapi situasi
dan permasalahan.

berupaya mencari solusi alternatif saat
pendekatan yang
diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi terhadap
situasi

Menghasilkan solusi
alternatif dengan
mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi

situasi dan permasalahan

Bereksperimen dengan berbagai
pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan
perubahan situasi.

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *