Berikut ini termasuk ciri-ciri teks anekdot, kecuali…?
- bersifat menghibur
- mengungkapkan kebenaran yang lebih umum
- bersifat mengejek seseorang
- terilhami dari kejadian nyata
- bersifat sindiran alami
Jawaban: C. bersifat mengejek seseorang
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Berikut ini termasuk ciri-ciri teks anekdot, kecuali… bersifat mengejek seseorang.
Halo Sahabat Santri Nesia! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai ciri-ciri teks anekdot. Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam teks anekdot, kita dapat menemukan kisah-kisah ringan, lucu, atau menyentuh yang biasanya dijadikan bahan perbincangan di antara teman-teman.
Terkait dengan ciri-cirinya, setiap teks anekdot memiliki beberapa karakteristik khas yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Namun, di antara ciri-ciri tersebut, ada satu yang tidak termasuk. Mari kita simak lebih lanjut!
Ciri-Ciri Teks Anekdot
1. Menggunakan Gaya Bahasa Informal
Teks anekdot umumnya menggunkan gaya bahasa yang informal atau santai. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata yang digunakan, seperti menggunakan kata sehari-hari, singkatan, atau frasa yang tidak terlalu formal. Penggunaan gaya bahasa informal memberikan kesan santai dan mudah dipahami oleh pembaca.
Contoh teks anekdot yang menggunakan gaya bahasa informal:
“Hari itu, ketika aku sedang berjalan di jalan raya, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang berlari menghampiriku sambil bertanya, ‘Kakak, kakak punya uang receh nggak?'”
Keterangan: Teks anekdot ini menggunakan bahasa yang sederhana dan terkesan lebih santai dalam menyampaikan ceritanya.
2. Mengandung Kisah atau Cerita Nyata
Teks anekdot biasanya mengandung kisah atau cerita nyata yang dialami oleh penulis atau orang lain. Cerita yang diangkat dalam teks anekdot dapat bersifat lucu, menghibur, atau memiliki pesan moral yang dapat diambil.
Contoh teks anekdot dengan cerita nyata:
“Suatu kali, sewaktu saya sedang berbelanja di pasar, saya melihat seorang kakek-kakek yang terlihat kesulitan membawa barang belanjaannya. Tanpa pikir panjang, saya langsung mendekatinya dan menawarkan bantuan. Kakek tersebut terlihat sangat senang dan berterima kasih atas bantuannya.”
Keterangan: Dalam teks anekdot ini, penulis mengangkat kisah nyata yang dialaminya sendiri sebagai bentuk pengalaman pribadi yang menginspirasi.
3. Memiliki Susunan Cerita yang Jelas
Teks anekdot memiliki susunan cerita yang jelas dengan pengantar, isi cerita, serta penutup yang ringkas. Pengantar berfungsi untuk memperkenalkan latar belakang cerita, isi cerita berisi peristiwa atau kejadian yang ingin disampaikan, dan penutup berfungsi untuk memberikan kesimpulan atau pesan dari cerita tersebut.
Contoh susunan cerita dalam teks anekdot:
- Pengantar: “Pada suatu hari, saat saya sedang berada di kelas 3 SMP, terjadi suatu kejadian yang membuat saya tertawa terbahak-bahak.”
- Isi Cerita: “Saat itu, guru kami sedang memberikan pelajaran matematika yang cukup sulit. Tampaknya, kami semua agak bingung dengan materi tersebut.”
- Penutup: “Ternyata, saat guru memberi pertanyaan untuk mengerjakan soal di papan tulis, seorang teman di belakang saya dengan polosnya berteriak, ‘Eh, jawabannya 24, tapi caranya saya nggak tau nih!’ Semua teman sekelas mengerutkan dahi dan tertawa terbahak-bahak.”
Keterangan: Teks anekdot ini memiliki susunan cerita yang sederhana yang terdiri dari pengantar, isi cerita, dan penutup yang dapat memberikan kesan lucu.
4. Mengandung Ungkapan Humor atau Kelucuan
Salah satu ciri khas teks anekdot adalah adanya ungkapan humor atau kelucuan yang dapat membuat pembaca atau pendengar tertawa. Melalui teks anekdot, penulis berusaha menghadirkan momen lucu atau situasi menggelitik yang dapat menghibur dan menggugah emosi pembaca.
Contoh teks anekdot dengan ungkapan humor:
“Suatu hari, ketika sedang asyik bermain di taman, tiba-tiba seekor burung terbang berdekatan dengan kami. Teman saya yang ketakutan langsung berteriak, ‘Waduh, hati-hati, burungnya ngebut! Mungkin dia lagi buru-buru pergi ke kantor, ya.'”
Keterangan: Dalam teks anekdot ini, penulis menghadirkan ungkapan humor dengan memanfaatkan kesalahpahaman teman saat melihat burung terbang di taman.
5. Mengungkapkan Makna atau Pesan yang Bersifat Universal
Teks anekdot juga sering mengungkapkan makna atau pesan yang bersifat universal yang dapat dipahami oleh banyak orang. Melalui cerita yang disampaikan, pembaca diajak untuk merenung dan mengambil pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut.
Contoh teks anekdot dengan pesan universal:
“Pada suatu hari, saya mendengar sebuah cerita tentang seorang pemuda yang tinggal di desa kecil. Pemuda tersebut tidak memiliki banyak harta, namun dia sangat dermawan kepada orang-orang di sekitarnya. Setiap kali ada musibah atau kekurangan, dia selalu siap membantu tanpa memikirkan apa yang akan dia peroleh sebagai imbalannya.”
Keterangan: Teks anekdot ini mengungkapkan pesan tentang pentingnya kebaikan hati dan kepedulian terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri teks anekdot meliputi penggunaan gaya bahasa informal, mengandung kisah atau cerita nyata, memiliki susunan cerita yang jelas, mengandung ungkapan humor atau kelucuan, serta mengungkapkan makna atau pesan yang bersifat universal. Namun, satu ciri yang tidak termasuk dalam teks anekdot adalah menggunakan gaya bahasa formal.
No. | Ciri-Ciri Teks Anekdot |
---|---|
1 | Penggunaan gaya bahasa informal |
2 | Mengandung kisah atau cerita nyata |
3 | Memiliki susunan cerita yang jelas |
4 | Mengandung ungkapan humor atau kelucuan |
5 | Mengungkapkan makna atau pesan yang bersifat universal |
6 | Menggunakan gaya bahasa formal |
Kata Penutup
Demikianlah artikel mengenai ciri-ciri teks anekdot, kecuali menggunakan gaya bahasa formal. Setiap teks anekdot memiliki gaya bahasa informal, mengandung kisah atau cerita nyata, memiliki susunan cerita yang jelas, mengandung ungkapan humor atau kelucuan, serta mengungkapkan makna atau pesan yang bersifat universal. Semoga penjelasan ini dapat membantu Sahabat Santri Nesia dalam memahami lebih dalam mengenai teks anekdot. Selamat mencoba dan teruslah mengembangkan kemampuan menulis Sahabat Santri Nesia!