Pada periode 1959 – 1966 dikenal sebagai periode?

Pendidikan Santri Nesia

Pada periode 1959 – 1966 dikenal sebagai periode?

  1. Demokrasi parlementer
  2. Demokrasi Pancasila
  3. Demokrasi terpimpin
  4. Demokrasi semi Parlementer
  5. 0

Jawaban: C. Demokrasi terpimpin

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Pada periode 1959 – 1966 dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin.

Halo Sahabat Santri Nesia! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang periode penting dalam sejarah Indonesia, yaitu periode 1959 – 1966. Masa ini merupakan masa penting yang banyak membawa perubahan signifikan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial masyarakat Indonesia. Melalui artikel ini, kita akan melihat lebih dalam mengenai periode ini secara komprehensif dan mendalam. Mari kita simak bersama informasi yang menarik ini!

Keadaan Politik pada Periode 1959 – 1966

Pada periode ini, Indonesia mengalami perubahan politik yang sangat signifikan setelah pengunduran diri Soekarno dari jabatannya sebagai Presiden Pertama Indonesia. Masa ini merupakan masa transisi dari era demokrasi parlementer ke Orde Baru yang dipelopori oleh Soeharto.

1. Pemerintahan Demokrasi Parlementer

Pada tahun 1959, terbentuklah pemerintahan demokrasi parlementer di Indonesia setelah adanya amandemen UUD 1945. Periode ini ditandai dengan Sidang Umum MPR yang ditetapkan sebagai Badan Legislatif yang memiliki wewenang untuk memilih Presiden. Soekarno tetap menjabat sebagai Presiden namun peranannya lebih sebagai kepala negara yang bersifat seremonial.

Sepanjang periode ini, terjadi serangkaian peristiwa yang mengguncangkan stabilitas politik di Indonesia, seperti Pembaharuan Politik 1965 yang memicu kerusuhan politik dan munculnya Gerakan 30 September yang menjadi alasan pihak militer untuk melancarkan operasi pengamanan dan menyatakan G30S sebagai pemberontakan PKI. Kejadian ini menandai peralihan ke Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

2. Masa Orde Baru

Pada tahun 1966, Soekarno menyatakan dirinya tidak lagi berwenang dalam setiap tindakan di bidang politik, militer, dan keamanan, serta menyerahkan kekuasaannya kepada Letnan Jenderal Soeharto. Era Orde Baru ditandai dengan berkuasanya Soeharto sebagai Presiden Indonesia dan berlangsung hingga tahun 1998.

Selama masa ini, pemerintahan Orde Baru melakukan berbagai perubahan kebijakan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan pengendalian politik yang menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Di sisi lain, juga terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan pembatasan kebebasan sipil.

Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru

1. Pembangunan Ekonomi

Di bawah pemerintahan Orde Baru, terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan sepanjang periode 1959 – 1966. Pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, dan bandara untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah juga menjadi fokus pembangunan ekonomi dalam periode ini.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan sektor industri dengan memberikan insentif kepada investor asing. Hal ini membawa masuknya modal asing dan teknologi ke Indonesia dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang pesat.

2. Program Swasembada Pangan

Pada periode ini, pemerintah juga meluncurkan program swasembada pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Program ini melibatkan petani dalam meningkatkan produksi padi, jagung, dan komoditas pertanian lainnya. Keberhasilan program ini memberikan kontribusi yang besar dalam mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri dan mengurangi impor bahan pangan.

Perkembangan Sosial Masyarakat pada Periode 1959 – 1966

1. Pendidikan

Pada periode ini, pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap sektor pendidikan. Di bawah kepemimpinan Soekarno, pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Pendidikan (GNP) yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Berbagai program diluncurkan, seperti pembangunan sekolah baru, peningkatan kualitas guru, dan peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu. Hal ini membawa dampak positif dan meningkatkan angka melek huruf dan kesempatan pendidikan bagi rakyat Indonesia.

2. Kesehatan

Juga, ada peningkatan signifikan dalam sektor kesehatan di Indonesia selama periode ini. Pemerintah memperluas keberadaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan poliklinik di berbagai daerah. Selain itu, juga ditingkatkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi, penyuluhan kesehatan, dan penanggulangan penyakit endemik.

Peningkatan fasilitas dan pelayanan kesehatan ini berdampak pada peningkatan harapan hidup dan penurunan angka kematian bayi dan ibu di Indonesia.

Kesimpulan

Pada periode 1959 – 1966, Indonesia mengalami perubahan politik signifikan dari demokrasi parlementer ke Orde Baru. Pemerintah fokus pada pembangunan ekonomi, meningkatkan pendidikan, dan memperluas akses kesehatan bagi masyarakat. Meskipun periode ini juga diwarnai dengan kontroversi dan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi penting untuk diakui bahwa periode ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan dan pembangunan Indonesia pada masa mendatang.

Sejarah tidak bisa diubah, tetapi kita bisa belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik. Mari kita menjadi generasi yang terpelajar dan bertanggung jawab dalam menjaga cita-cita bangsa ini. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat!

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak bermaksud untuk mempengaruhi opini atau sudut pandang tertentu.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *